contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Kamis, 03 Mei 2012

Aku mengenalmu seperti aku mengenal hujan, tanpa kesengajaan.
Sesaat seperti gerimis saja. Gerimis saja.
Tapi sepanjang kujejak jalan, kurasakan bahwa kau tidak hanya gerimis. Kau hujan, kau deras.
Kau mengajakku menikmati suatu waktu yang menjadi momentum.
Aku tak sering melihat parasmu, tak sesering hujan deras di kota ini.

Seandainya bisa
Aku akan meminta dokter membelah dadaku, lalu membedah jantungku
Dan mengiris bagian dari hatiku
Yang terpahat namamu

Seandainya aku bisa
Aku akan meminta dokter untuk membedah otakku
Dan mendeteksi bagian otak mana yang menyimpan namamu

Tapi semuanya itu tak mungkin.
Karna setiap bagia ditubuhku hanya tersisa namamu.
Kau istimewa di hatiku, seistimewa suara hujan saat aku merindukan tidur yang lelap.

Bolehkah aku mengucapkan sesuatu untukmu?
Aku menyayangimu dengan ketiadaan.
Aku menyayangimu dengan kesederhanaan.
Itulah, kukatakan kau istimewa, sangat istimewa.
Semangatmu membara tapi meneduhkan setiap hati.
Harapanmu tinggi namun merendahkan ambisi. Sekali lagi, aku menyayangimu.

Sekali waktu, kau mengajakku berfantasi tentang masa depan, kau tanyakan padaku.
Apa yang ingin kulihat suatu saat nanti?
Kujawab, aku ingin melihat kupu-kupu.
Kau tertawa, mengapa harus kupu-kupu, katamu.
Aku suka kupu-kupu, aku suka keindahannya.
Sepertimu, kau indah.
Aku ingin melihat kupu-kupu yang indah itu bersamamu.
Kau tertawa lagi, mengapa kau suka keindahan, tanyamu lagi.
Keindahan itu menenteramkan.
Sepertimu, mendamaikan.

lalu kaupun bertanya padaku, "apa yang tidak ingin kau temui suatu saat nanti?"
Aku menggeleng cepat.
Tak ada yang ingin kujawab dari pertanyaanmu.
Kau tak boleh tahu jawabannya.
hal yang tidak ingin kutemui adalah kehilanganmu. Kehilangan ketulusanmu.
Tapi aku belum bisa mengungkapkannya.

kau memang deras. Bukan gerimis. Hadirmu memberi suasana yang sama sekali berbeda.
Kau istimewa dengan segala keunikan dan rahasiamu.
Karena aku tidak bisa melupakan
Cara berjalanmu, Cara berbicaramu,
Setiap kata yang kau ucapkan,
Setiap memori yang kita ciptakan.

Seandainya bisa
Aku ingin melebur saja bersama udara
Yang bisa kauhirup dalam-dalam
Dan kau simpan dalam paru-parumu
Aku ingin menyatu dalam darahmu
Yang memberi kekuatan padamu untuk terus berlari
Mengejar impianmu

Kau adalah hujan, bukan gerimis. Kau deras

Kita ada didunia ini bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai,
TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.

Dari Si Kucing Untuk Si Kura . . .

0

0 komentar:

Posting Komentar

trims uda comment

Cari Blog Ini

Clock

Belajar Elektro

Followers