contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Jumat, 27 April 2012

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai,
ketika kita berada ditempat pada saat yang tepat,
Itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatkanmu tertarik, itu bukan pilihan
Itu kesempatan.
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan,
Itupun adalah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut,
bahkan dengan segala kekurangannya,
itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi,
itu adalah pilihan.
Adalah pilihan yang harus kita lakukan.

Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih ramai orang lain
yang lebih MENARIK, lebih PANDAI, lebih KAYA dari pasanganmu dan tetap memilih untuk mencintainya,
itu pilihan.
Perasaan cinta, simpatik, tertarik datang sebagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.
Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang perasaan jiwa,
ada satu kutipan dari film yang mungkin sangat tepat:

"Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil"
pasangan jiwa boleh benar-benar ada.
Dan sangat mungkin ada seseorang yang diciptakan hanya untukmu.
tetapi tetap berpulang padamu,

Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin melakuakn sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak.
Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita,
tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan.

Kita ada didunia ini bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai,
TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.

"Perempuan itu dinikahi karena emapt perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu akan bahagia"(Muttafaqun 'Alaihi)

0
Kamis, 26 April 2012


Aku hanya seorang lelaki yang biasa, yang hanya mampu mencoretkan bait – baitkan kata kepada bakal isteriku, yang aku sendiri masih dalam mencarinya.

Dengarlah luahan hatiku, seorang lelaki biasa..
Tak terasa sudah demikian lama kita hidup di dunia ini. Bergelut dengan kefanaan yang seolah tanpa hujung. Padahal, kelak akan kita punah menjadi tanah. Kita terseret, lalu terbawa hingga kadangkala lupa jalan pulang pada kematian. Andai terus saja kita ingat akan itu semua, tak mungkin diri resah akan dunia setelah kematian.

Wahai bakal isteriku, wanita yang tak pernah kuketahui siapa engkau,
Kadangkala aku merasa resah. Jika malam kian gelisah, kerana tak jua aku mampu menemukanmu. Selimut tidurku tak cukup untuk mengusir dinginya malam. Solat wajibku terasa tak sempurna jika tiada seseorang mendampingi di sisi. Ingin rasanya ku laungkan ayat-ayat cinta Allah dalam setiap solatku bersama dengan mu dan anak-anak kita kelak. Aku menjadi imammu dan kau makmumku.

Wahai bakal isteriku, yang Allah ciptakan untuk mendampingiku,
Setelah solat Maghrib mahupun waktu-waktu seperti biasanya, kau membacakan ayat-ayat Alquran untuk dirimu dan Tuhanmu. Ingin, rasanya ku dengar suara syahdumu, ingin rasanya kita alunkan bersama ayat-ayat cinta-Nya. Kita baca dengan suara yang mengalun dalam hati penuh kerinduan pada Allah dan RasulNya. Satu ayat pun cukup. Kerana, setelahnya ada keimanan yang terpancar di rumah kita. Rumah tanpa kata, rumah sederhana yang hanya ada tawa dan gurauan bahagia penuh cinta.

Tahukah kau bahwa setiap kali aku memulai aktiviti seperti ada yang kurang jika ku toleh ke kiri ke kanan. Alangkah indah rasanya bangun sepertiga malam, mengerjakan dua Rakaat dan bermunajat pada Rabb Allah SWT Tuhan kita. Kita mengadu bersama padaNya. Bersama menaruhkan kerinduan padaNya. Menguntai kata berselimutkan iman, hingga tak terasa air mata berlinang di pipi kita. Kau memandang ku, lalu ku usap air matamu. Subhanallah, pipimu merona merah kala kita berpadang mata. Duhai indahnya.

Wahai bakal isteriku,
Sekelumit inginku, keinginan sederhana keinginanku sebagai lelaki yang biasa-biasa sahaja. Hari-hariku memang sangat biasa-biasa saja. Hidupku dipenuhi hanya dengan hal-hal yang sederhana. Jika kau kelak dipertemukan denganku secara nyata, ku mohon kau terima aku kerana Dia, kerana Allah dalam setiap do’a panjangmu dan istikharahmu. Ku mohon agar kita mampu membuang sifat tamak dan kesombongan. Agar, kita boleh menjalani rumah tangga dengan kesyukuran kelak.
Kau cerminku, aku pun cermin mu. Maka ku usahakan dalam diri ini selalu setia pada jalan-Nya. Kadangkala memang jalanku tak sempurna, belok kesana ke sini. Aku pun bukan lelaki dicintai syurga, tetapi aku berusaha menjadi yang terbaik dengan caraku. Aku usahakan agar seirama mungkin pada kebenaran. Maka, do’akanlah aku agar dapat sebanding imanku dengan imanmu. Kebaikanku dengan kebaikanmu

Wahai bakal isteriku, yang ku rindukan dan tak ku ketahui engkau siapa,
letih rasanya pencarian ini, seperti keletihanmu untuk menantiku menemuimu. Tetapi, aku selalu menyimpan harapan yang suci, dan berusaha menjadikan ahlak ini bolwh dan mampu kau pandang dengan sesederhananya. Memang tak sebaik lelaki yang kau kenal kesolehannya tetapi aku akan berusaha semampu yang aku boleh.
Namun, jika tiba waktunya aku memang tak seperti yang kau inginkan, aku harap pandanglah aku kerana ketulusanku.

Wahai bakal isteriku,

Mari kita timbang kita susun dalam doa – doa padaNya. Kita jadikan doa sebagai senjata yang paling ampuh. Senjata untuk saling menemukan juga senjata untuk mengimbangi hiruk – pikuk dunia yang melenakan. Semoga kita saling menemukan.
Sampai disini sementara coretan ini buatmu. Luahan dariku lelaki yang biasa sahaja, dengan hidup yang sederhana. Tunggu coretan selanjutnya dariku hingga kita saling bertemu dalam munakahat. Semoga kamu masih bertahan dan aku pun tetap pada jalan-Nya.

“Ya Allah Engkau mengetahui bahawa..
hati-hati ini telah berkumpul kerana mengasihi-Mu
Bertemu untuk mematuhi perintah Mu
Bersatu memikul beban dakwah-Mu
Hati-hati ini telah mengikat janji setia
untuk mendaulat dan menyokong syariat-Mu
Maka eratkan lah ya Allah akan ikatannya
Kekalkan kemesraan antara hati-hati ini
Tunjukkanlah kepada hati-hati ini
akan jalannya yang benar
Penuhkanlah muara hati ini..
dengan limpahan iman, keyakinan dan keindahan tawakkal kepada-Mu
Hidup suburkanlah hati-hati ini
dengan makrifat, pengetahuan sebenar-benarnya tentang-Mu
Jika Engkau mentakdirkan mati
Maka matikanlah pemilik hati-hati ini
Sebagai para syuhada’ dlm perjuangan Agama-Mu
Engkau lah sebaik-baik sandaran..
dan sebaik-baik penolong ya Allah
Perkenankanlah permintaan ini
Amin ya Rabbal Alamin..



dikutip dari izinkan aku menikah tanpa pacaran

0

Cari Blog Ini

Clock

Belajar Elektro

Followers